Rabu, 04 Januari 2012

perbedaan pasar


Perbedaan Pasar Tradisional & Pasar Modern
Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh anggapan yang menyatakan antara oembeli dan pejual harus bertemu secara langsung untuk mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah hanya dengan surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, mereka dapat saja berada di tempat yang berbeda atau berjauhan. Artinya, dalam proses pembentukan pasar, hanya dibutuhkan adanya penjual, pembeli, dan barang yang diperjualbelikan serta adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Contoh pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern.
v PASAR TRADISIONAL
 







Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana. Beberapa pasar tradisional yang “legendaris” antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi “serangan” dari pasar modern.




v  PASAR MODERN
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yg identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan minimarket.

















v PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoly adalah suatu pasar dimana hanya terdapat sedikit penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
Ciri pasar oligopoly sebagai berikut :
1.      Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
2.      Barang yang dihasilkan atau dijual dapat bersifat sama (untuk bahan mentah seperti baja, timah, minyak), mungkin juga didiferensiasikan.
3.      Sulit untuk masuk ke pasar karena investasinya sangat tinggi.
4.      Timbulnya pasar oligopoly ini disebabkan proses produksi menuntut dipergunakannya teknologi modern yang mendorong ke arah produksi secara besar-besaran, sehingga persaingan melalui iklan sangat kuat.
Contoh : pada pasar mobil dengan merek masing-masing (Daihatsu, Toyota, Suzuki), pasar montor, dan pasar TV.
v PASAR DUOPOLI
Pasar duopolo adalah suatu pasar dimana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh : Penawaran untuk minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
v  PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli adalah suatu pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, satu penjual tersebut menguasai penjualan sehingga mereka bebas menentukan harga dan barang yangt dijualnya.
Ciri pasar monopoli :
1.      Dalam pasar monopoli, hanya ada satu penjual.
2.      Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.
3.      Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna.
4.      Harga ditentukan oleh perrusahaan.
Contoh : PT. PLN memonopoli penjualan listrik di Indonesia, PT KAI, PT. Pertamina, dan Perudsahaan Air Minum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar